Sembelit atau susah buang air besar merupakan gangguan pencernaan yang cukup populer. Perut kembung, terasa begah, mual dan rasa tak nyaman yang menyertai masalah ini seringkali menghambat aktivitas. Jangan anggap remeh masalah ini.
“Susah buang air besar jangan dianggap sepele. Meski penyebabnya multifaktor, bisa berujung pada kanker usus,” kata dr Ari Fahrial Syam, SpPD KGEH dari Departemen Gastroenterologi Departemen Penyakit Dalam FKUI, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).Meski demikian, butuh waktu puluhan tahun untuk mengembangkan sembelit menjadi penyakit yang berbahaya dalam tubuh.
Menurut dr Ari, di Indonesia saat ini, banyak usia muda mengalami kanker usus. Penyebabnya bukanlah faktor genetik, melainkan gaya hidup yang buruk dan pengaruh lingkungan.
“Konsumsi serat sangat rendah, kurang aktivitas, dan lebih banyak konsumsi makanan berpengawet dan mengandung zat aditif. Ini yang menyebabkan sembelit,” Ketua Kelompok Kerja Probiotik dari Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia, dr Herry Djagat Purnomo, SpPD-KGEH, menambahkan.
Data 2.397 pasien yang menjalani pemeriksaan kolonoskopi tahun 1998-2005 di RSCM menunjukkan, sembilan persen di antaranya memiliki masalah sembelit. Penelitian Dr Saptawati Bardosono dari Bagian Gizi fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu juga menemukan, dari 271 pekerja wanita di Jakarta , 47 persen mengalami sembelit.
Sembelit tidak bisa dianggap remeh. Data di RSCM menyebutkan bahwa dari semua pasien dengan sembelit, 36,4 persen di antaranya menderita wasir atau hemoroid. Sementara delapan persen di antaranya menderita tumor ganas atau kanker usus.
Menurut dr Herry, ada beberapa cara untuk mencegah dan mengobati masalah sembelit. Selain memperbanyak konsumsi serat, juga memperbanyak aktivitas fisik, minum air putih minimal dua liter per hari secara teratur, dan rajin mengonsumsi makanan mengandung probiotik seperti yogurt.
Probiotik merupakan organisme hidup yang jika digunakan dalam jumlah yang sesuai dapat memberi efek baik pada kesehatan organisme baik yang hidup di dalam tubuh. Fungsi probiotik bermacam-macam. Ada yang membantu menyerap nutrisi, memproduksi vitamin dan pada sistem pencernaan, probiotik membantu melawan pertumbuhan bakteri jahat dan berperan dalam ekosistem usus.
“Tidak hanya mengobati masalah sembelit saja, probiotik juga dapat dikonsumsi setiap hari karena baik untuk kesehatan usus dan penyerapan makan. Mengonsumsinya secara teratur, dapat dijadikan langkah awal bagi masyarakat untuk memiliki hidup sehat,” kata dr Ari.
0 komentar:
Posting Komentar